Tuesday, 22 July 2014

Curahan Hati 1




Ketika seseorang dari masa lalu mu yang masih kau cintai berkata, ″Jangan sebut nama itu (nama kita)″. Apa yang kau rasakan? Apakah masih ada cinta untuknya? Atau kebimbangan kah yang terasa dihatimu?

Itulah yang aku rasakan saat ini. Ketika seorang teman ku di hubungi oleh masa lalu ku karena masalah nya yang dulu, dan tanpa sengaja teman ku menyebut namaku. Lalu masa lalu ku berkata, ″Jangan sebut nama itu (nama kita)″. Perasaan yang ku rasakan pada waktu itu hanya sedih, sakit, dan berfikir apa dia membenci ku. Entah aku harus bagaimana lagi, aku sudah tak tahu apa-apa kecuali berfikir pengandaian. 


Andaikan aku dulu menuruti apa yang dia mau
Andaikan aku dulu nga pernah mengecewakannya
Andaikan aku dulu tahu cara menjaga cintanya
Andaikan dulu dia bener-bener serius sama aku
Andaikan dulu dia menyampaikan yang diinginkannya dari awal tanpa takut
Kami pasti sekarang masih bersatu sampai hari kebahagiaan itu
Banyak pikiran yang ku pikirkan pada saat itu. Hingga aku berfikir dan berdo’a dalam hati agar tidak akan pernah bertemu dengannya sampai kapan pun. Kehadiran ku di depannya itu akan menyakitkannya. Jikalau nanti Tuhan mempertemukan kami, aku berharap bisa pura-pura nga mengenalnya. Memang sakit tindakan ku itu. Tapi aku nga bisa juga melihatnya lagi.
Apapun yang dia lakukan kepadaku, perasaan ini masih sama. Apapun yang dia lakukan padaku, sekasar apapun itu, aku nga pernah merasakan sakit. Apapun yang dia berikan padaku, aku selalu menerimanya. Meskipun terkadang aku marah karena tindakan yang dia lakukan, dan sakit pada saat dia lakukan. Tapi sebenarnya, kesakitan yang ku rasakan itu selalu kalah dengan perasaaan sayang ku padanya. 
Penyesalah selalu datang di akhir

Sekarang, aku berfikir bahwa aku harus bangkit. Aku harus bisa membangun kehidupan ku menjadi lebih baik daripadanya. Bahkan aku ingin sekali membuatnya menyesal dalam hidupnya karena telah menyia-nyiakan ku. Bukan maksud dendam, tapi aku hanya ingin membuatnya menjadikan pelajaran dan tak mengulanginya pada orang lain.

Jika orang lain mengetahui bagaimana mempertahankan perasaan untuk orang yang kita cintai, dan orang yang kita cintai hanya mencintai kita di hati paling luarnya (seperti lapisan epididimis, pada tumbuhan), dan di dalamnya masih terdapat masa lalunya. Pasti akan sakit. Maka dari itu, aku sering bilang kapadanya untuk tidak pernah meninggalkan ku sampai kapan pun. Tapi dia tak bisa menjawab. Aku tahu artinya, tapi aku tak bisa menceritakannya pada orang lain. Dan ketika aku membahas masa lalunya, raut wajahnya berbeda. Meskipun, dia bilang ″nga apa-apa″. Tapi aku mengerti bahwa sampai kapan pun masa lalunya akan selalu ada di hatinya, dan bukan aku. Saat bualannya keluar pun, aku masih merasakan dia mencintai masa lalunya. Mungkin dia nga sadar bahwa aku dari awal merasakan ini, jika aku mengatakannya pun dia pasti akan mengelaknya. Yah, biarlah-

Satu reaksi yang paling terbaca jika dia masih mencintai masa lalunya, ketika dia memelukku dan mengatakan . Kata-kata yang terdengar seperti terpaksa atau memaksakan diri mengatakan itu. Ya, memang, dia sayang sama aku, tapi di hatinya paling dalam masih ada masa lalunya yang tak bisa terlupakan. Namun aku mencoba berfikiran positif, dan tetap saja susah berfikir bahwa dia bener-bener menyayangiku.
Hingga suatu hari ada cobaan yang menimpa, dan seketika perasaan dia kembali ke masa lalunya. Ya, aku tahu itu. Perasaan ku nga salah lagi. Sampai kapanpun aku ada di sisinya, dia tetap akan mencintai masa lalunya, dan bukan diriku! Sampai balikan lagi pun, aku tetap tahu posisi ku, maka dari itu aku berusaha untuk bisa menghapus masa lalunya dari hatinya yang paling dalam. Tapi ternyata, aku salah bertindak. Dan kami takkan bisa bersama meskipun hatiku masih untuknya..

Menyakitkan memang jika kita (wanita) yang memiliki perasaan paling dalam pada pria. Sebagai wanita, lebih baik kita menjadi orang yang sangat di sayangi oleh pria itu, maka Insya’Allah hidup kita akan menjadi berkah dan lebih dari yang kita harapkan.

Untukmu yang jauh disana dan yang selalu menginginkan dirinya..
Janganlah jadi pria yang hanya pandai berkata-kata, tapi jadilah pria yang berkomitmen pada apa yang dia katakana.
Janganlah jadi pria yang pandai tebar pesona, tapi jadilah pria yang setia pada wanitanya.
Dan janganlah menjadi pria yang pandai merayu dan menggoda, tetapi jadilah pria yang tanggung jawab serta setia pada cintanya.
Ingat itu!!! Hanya untaian kalimat do’a kebahagiaan yang bisa ku berikan pada mu..
Dari kejauhan, aku hanya bisa mengagumi dan mencintai mu..
So, Let’s Move On, Move Up, and Move It!!!

I wont to be the best women \(^^)/

No comments:

Post a Comment