Move On adalah sebuah istilah yang digunakan anak muda zaman
sekarang. Kata Move On dalam bahasa
Inggris yang berarti bergantikan pindah, tapi banyak orang yang mengansumsikan
artinya sebagai pindah ke lain hati, melupakan kenangan lama, pindah ke
lingkungan lain, dan masih banyak lagi. Semua itu tergantung bagaimana kita
mengansumsikan nya. Arti dari Move On
ini luas, tidak hanya tentang percintaan.
Seorang remaja tahap akhir
mengatakan, “Move On itu adalah
ketika kamu ketemu lagi sama dia, tapi bersikap biasa aja bagai tidak pernah
terjadi apa-apa.” Hemm bisa juga sih diartikan demikian dalam masalah
percintaan. Tapi ingat! Move On
tidak hanya dalam hal percintaan.
Move On ini bisa diartikan banyak kata. Tapi yang terpenting adalah
bagaimana orang tersebut menghadapi atau menyikapi kata move on itu. Beberapa hal penting yang tentang bagaimana cara kita
bisa move on:
1. Mengikhlaskan
atau menerima apa yang telah terjadi, baik maupun buruknya.
2. Membuka
diri untuk hal-hal baru yang ingin masuk ke dunia baru kita.
3. Enjoy Your
Life. Hidup hanya sekali, jadi jangan sekali-kali menyia-nyiakan waktu yang
diberikan oleh Tuhan.
4. Mensyukuri
atas segala sesuatu yang terjadi pada kita. Semua itu pasti ada hikmahnya.
Ada banyak cara yang bisa digunakan
selain 4 point di atas. Tapi semua itu balik ke dalam diri sendiri. Biasanya,
yang menyuruh kita untuk move on itu
adalah teman dekat/sahabat kita sendiri. Namun percuma jika seseorang menyuruh
kita untuk move on namun tidak ada
tekat/niat di dalam diri kita.
Sedikit cerita tentang pengalaman:
Aku bukanlah orang yang terpaut
dengan sebuah teori atau pendapat orang. Tapi aku orang yang suka membuat
sebuah cara baru, dengan kata lain sedikit melenceng dari apa yang telah
tertulis di dunia. Dulu, aku pernah mencintai seseorang. Karena aku wanita
biasa dan ya seperti wanita biasanya yang mudah percaya dengan kata-kata pria. Hubungan yang terjalin dan ku jaga, ternyata ku rusak
sendiri. Entah sengaja atau tidak, aku juga nga tau. Hingga akhirnya, ada kata
perpisahan diantara kami. Kata yang berat di ucapkan olehnya dan berat untuk ku
terima. Teman-teman ku menyarankan untuk move on, move on, dan move
on. Berat memang rasanya untuk move on. Bahkan aku nga sanggup melakukannya.
Hari demi hari ku jalani, hingga
tiba suatu hari aku memutuskan untuk menghadirkan seorang pacar khayalan. Waktu
awal ku coba memang terasa susah, namun dengan berjalannya waktu, semua itu
jadi lancer. Bahkan sampai aku menghubungi dia pun perasaan ku dulu terasa udah
tak ada. So, aku merasa enjoy saat menghubunginya
kembali. Dan kami pun menjadi teman kembali. Sekian kisah nyata ku, mungkin
Terasa aneh dan hal yang mustahal. Tapi ini sudah terbukti. Saya buktinya! (Kisah
Waktu Remaja)
Dan ada
1 cara terkhir yang paling ampuh adalah mendoktrin dan meyakinkan diri sendiri
untuk dapat berfikiran positif, serta menjadikan hal yang telah terjadi agar
itu menjadi pelajaran.
Semoga postingan kali ini bisa
bermanfaat dan terima kasih kepada seseorang untuk pendapatnya itu..
Cherrio!
No comments:
Post a Comment