Ketika seseorang dari masa lalu
mu yang masih kau cintai berkata, ″Jangan sebut nama itu (nama kita)″. Apa yang
kau rasakan? Apakah masih ada cinta untuknya? Atau kebimbangan kah yang terasa
dihatimu?
Itulah yang aku rasakan saat ini.
Ketika seorang teman ku di hubungi oleh masa lalu ku karena masalah nya yang
dulu, dan tanpa sengaja teman ku menyebut namaku. Lalu masa lalu ku berkata,
″Jangan sebut nama itu (nama kita)″. Perasaan yang ku rasakan pada waktu itu
hanya sedih, sakit, dan berfikir apa dia membenci ku. Entah aku harus bagaimana
lagi, aku sudah tak tahu apa-apa kecuali berfikir pengandaian.
Andaikan aku dulu menuruti apa yang dia mau
Andaikan aku dulu nga pernah mengecewakannya
Andaikan
aku dulu tahu cara menjaga cintanya
Andaikan dulu dia bener-bener serius sama aku
Andaikan dulu dia menyampaikan yang diinginkannya dari awal tanpa takut
Kami pasti sekarang masih bersatu sampai hari kebahagiaan itu
Banyak pikiran yang ku pikirkan
pada saat itu. Hingga aku berfikir dan berdo’a dalam hati agar tidak akan
pernah bertemu dengannya sampai kapan pun. Kehadiran ku di depannya itu akan
menyakitkannya. Jikalau nanti Tuhan mempertemukan kami, aku berharap bisa
pura-pura nga mengenalnya. Memang sakit tindakan ku itu. Tapi aku nga bisa juga
melihatnya lagi.
Apapun yang dia lakukan kepadaku,
perasaan ini masih sama. Apapun yang dia lakukan padaku, sekasar apapun itu,
aku nga pernah merasakan sakit. Apapun yang dia berikan padaku, aku selalu
menerimanya. Meskipun terkadang aku marah karena tindakan yang dia lakukan, dan
sakit pada saat dia lakukan. Tapi sebenarnya, kesakitan yang ku rasakan itu
selalu kalah dengan perasaaan sayang ku padanya.
Penyesalah selalu datang di akhir
Sekarang, aku berfikir bahwa aku
harus bangkit. Aku harus bisa membangun kehidupan ku menjadi lebih baik
daripadanya. Bahkan aku ingin sekali membuatnya menyesal dalam hidupnya karena
telah menyia-nyiakan ku. Bukan maksud dendam, tapi aku hanya ingin membuatnya
menjadikan pelajaran dan tak mengulanginya pada orang lain.
Jika orang lain mengetahui
bagaimana mempertahankan perasaan untuk orang yang kita cintai, dan orang yang
kita cintai hanya mencintai kita di hati paling luarnya (seperti lapisan
epididimis, pada tumbuhan), dan di dalamnya masih terdapat masa lalunya. Pasti
akan sakit. Maka dari itu, aku sering bilang kapadanya untuk tidak pernah
meninggalkan ku sampai kapan pun. Tapi dia tak bisa menjawab. Aku tahu artinya,
tapi aku tak bisa menceritakannya pada orang lain. Dan ketika aku membahas masa
lalunya, raut wajahnya berbeda. Meskipun, dia bilang ″nga apa-apa″. Tapi aku
mengerti bahwa sampai kapan pun masa lalunya akan selalu ada di hatinya, dan
bukan aku. Saat bualannya keluar pun, aku masih merasakan dia mencintai masa
lalunya. Mungkin dia nga sadar bahwa aku dari awal merasakan ini, jika aku
mengatakannya pun dia pasti akan mengelaknya. Yah, biarlah-
Satu reaksi yang paling terbaca
jika dia masih mencintai masa lalunya, ketika dia memelukku dan mengatakan
. Kata-kata yang terdengar seperti terpaksa
atau memaksakan diri mengatakan itu. Ya, memang, dia sayang sama aku, tapi di
hatinya paling dalam masih ada masa lalunya yang tak bisa terlupakan. Namun aku
mencoba berfikiran positif, dan tetap saja susah berfikir bahwa dia bener-bener
menyayangiku.
Hingga suatu hari ada cobaan yang menimpa,
dan seketika perasaan dia kembali ke masa lalunya. Ya, aku tahu itu. Perasaan
ku nga salah lagi. Sampai kapanpun aku ada di sisinya, dia tetap akan mencintai
masa lalunya, dan bukan diriku! Sampai balikan lagi pun, aku tetap tahu posisi
ku, maka dari itu aku berusaha untuk bisa menghapus masa lalunya dari hatinya
yang paling dalam. Tapi ternyata, aku salah bertindak. Dan kami takkan bisa
bersama meskipun hatiku masih untuknya..
Menyakitkan memang jika kita (wanita) yang memiliki perasaan
paling dalam pada pria. Sebagai wanita, lebih baik kita menjadi orang yang
sangat di sayangi oleh pria itu, maka Insya’Allah hidup kita akan menjadi
berkah dan lebih dari yang kita harapkan.
Untukmu yang jauh
disana dan yang selalu menginginkan dirinya..
Janganlah jadi pria
yang hanya pandai berkata-kata, tapi jadilah pria yang berkomitmen pada apa
yang dia katakana.
Janganlah jadi pria
yang pandai tebar pesona, tapi jadilah pria yang setia pada wanitanya.
Dan janganlah menjadi
pria yang pandai merayu dan menggoda, tetapi jadilah pria yang tanggung jawab
serta setia pada cintanya.
Ingat
itu!!! Hanya untaian kalimat do’a kebahagiaan yang bisa ku berikan pada mu..
Dari
kejauhan, aku hanya bisa mengagumi dan mencintai mu..
So, Let’s Move On, Move Up, and Move It!!!
I
wont to be the best women \(^^)/